Sabtu, 07 April 2012

Pisau Twitter di Tangan Artis


Nama mantan news anchor cantik, Chantal Della Concetta, mencuat dan menebar beberapa sensasi. Belum lagi pose ”hot”-nya di sebuah majalah dewasa berhenti dibicarakan orang, ”kicauan”-nya di dunia maya menuai kritikan pedas.

Tiga huruf  re-tweet-nya (A*U) mengomentari berita mengenai Syahrini di situs berita hiburan yang tersebar di Twitter diasumsikan sebagai  kata-kata kasar. Para tweps (pengguna Twitter) bereaksi. ”Maaf Mbak Chantal, Anda jangan seenaknya menyandingkan kata A*U dengan ucapan berkalimat Allah. Tunjukkan Anda orang yang beretika,” tulis seorang follower.

Rupanya, sebagai publik figur yang jelas-jelas memanfaatkan jejaring sosial untuk mendekatkan diri dengan fans, Chantal lupa akan kekuatan dan pengaruh Twitter. ”Kicauan” yang entah disengaja atau tidak itu berujung dengan tuntutan agar si ”pengicau” meminta maaf. Dan 30 menit berselang, permintaan maaf itu muncul. ”A*U adalah singkatan (Alhamdulillah Sesuatu). Saya bahkan tidak mengerti bahasa Jawanya. Maaf kalau menyinggung,” tulis pemilik 67 ribu lebih follower tersebut. 

Ya, para selebritis terbilang cukup eksis di Twitter. Dengan 140 karakter dan sekali tweet, ”kicauan” mereka mengenai apa pun bisa dibaca ribuan bahkan jutaan orang. Tak heran, mereka memanfaatkan situs microblogging itu untuk ngeksis dengan penggemar atau sekadar berbagi informasi sesama artis. Umumnya, selama ini artis menyerbu Twitter karena mereka ingin mendapatkan dukungan penggemar. 

”Banyak artis menyadari bahwa keakraban bisa berkembang menjadi keniscayaan baru. Artis yang dulunya adalah orang yang sulit dijangkau dan tak bisa diajak berkomunikasi, menjadi dekat dengan Twitter,” jelas analisis Robert Thompson, profesor bidang televisi dan budaya populer di Universitas Syracuse, New York.
Jadi, bukan hal baru jika kemudian artis juga dihujat habis-habisan di Twitter. Kedekatan artis dengan penggemarnya bisa menjadi bumerang dan update status bisa ”membunuh” dirinya ketika  yang disampaikan bernada negatif, menyudutkan orang lain, atau bertentangan norma sosial dan hukum. 

Ingat  bagaimana Luna Maya melimpahkan kekesalannya pada wartawan di jejaring sosial ini hingga harus berurusan ke meja hijau. Sebaliknya, dia sendiri panen dukungan saat curhat kasus video porno membelitnya. Begitu juga dengan penyanyi muda Bondan Prakoso. Kicauan dini harinya berakibat fatal. Ia dilaporkan ke Polresta Denpasar atas tuduhan dugaan penghinaan dan pencemaran nama baik pemilik Kafe Akasaka. Dia menulis, ”Security=Secure=membuat nyaman= membuat aman, Security Bali Aka Saka=Tidak Sopan=Berlebihan=Tidak menghargai tamu!” 

Selebritis dengan ratusan ribu pengikut juga menjadi sasaran empuk kicauan yang sensitif, nyeleneh, hoax hingga korban ”tweet” kematian selebritis. Seperti kabar meninggalnya pesinetron Cut Tari dan penyanyi pop Agnes Monica yang heboh tersiar di Twitter ketika ia menjalani perawatan karena cedera punggung.
”Baru kelar fisioterapi. Sakit sedikit. But pain doesn't kill me. I'll be stronger than ever. Watch me!” Begitu klarifikasi Agnes lewat akun Twitter-nya.

***
TAK hanya selebritis Indonesia yang geger oleh kicauan ”asal” tersebut. ”Tweet” kematian vokalis Rolling Stones Mick Jagger (67) bahkan menjadi trending topic lewat #RIP MICK JAGGER.

Beragam komentar pun terlontar. Marah, serius hingga komentar lucu bermunculan. Seperti akun @Killer16Bars menulis,”RIP Mick Jagger trending is not even remotely funny.” Atau,  @Its_Death menulis, ”RIP Mick Jagger? No, no, no. He's not dead. He just looks like he is.” 

Banyak yang kena getah ”perang kematian”. Sejumlah selebritis papan atas sebelumnya juga ”dikerjain” tukang iseng di dunia maya, seperti Justin Beiber, Owen Wilson, Johnny Depp, Russel Crowe, Stephenie Meyer, Eddie Murphy, Adam Sandler, Bill Cosby, dan Charlie Sheen.

Menjadi korban Twitter juga pernah dialami pasangan selebritis Selena Gomez dan kekasihnya Justin Bieber. Dirinya menjadi trending topic unik para tweps Indonesia dengan kata ”Tabok Selena” atau ”Dinikahin Justin”. 

Tapi Robert Thompson menilai, ada kecenderungan pesohor mulai dihinggapi kelelahan ”berkicau”. Mereka menyadari ”kicauan”-nya justru menganggu privasi. Sebut saja penyanyi Miley Cyrus, bintang muda Disney Demi Lovato, dan penyanyi blues John Mayer yang menjatuhkan ”talak satu” kepada Twitter dan beralih ke situs Tumblr. 

”Dan inilah waktunya saya untuk menghilang sementara,” pesan terakhir Mayer, pemilik 3,7 juta follower ini menutup akunnya. Penyanyi country LeAnn Rimmes melakukan hal yang sama. Dia menulis, ”Selamat tinggal, Twitter” di akunnya karena lelah dihujat. 

Twitter memang bisa menjadi mesin pembunuh. Namun, jejaring sosial ini juga menjadi cara semakin terkenal. Apa pun bisa terjadi dan mereka sendiri yang pegang kendali.
Syahrini sudah membuktikan. ”Kicauan”-nya "Alhamdulillah yah" untuk menangkis komentar pedas publik lewat Twitter, justru menjadikan penyanyi asal Bogor ini semakin populer. Tidak semata-mata menjadi trendsetter, kontrak kerja dengan provider telepon seluler melayang ke arahnya. ”Awalnya, di Twitter orang sering menuliskan, 'Syahrini Move OnÖ' dan saya selalu bilang 'Alhamdulillah yah'. Lama-lama jadi trending topic,” ungkapnya.

Tapi, para selebritis juga patut berhati-hati karena Twitter bisa jadi candu yang kicauan tidak lebih dari ”teriakan ke kegelapan dan berharap seseorang mendengarkan”. Setidaknya, itu yang dikatakan SuperNews! Jadi, berpikirlah dua kali sebelum ”berkicau”! Bagi seorang artis, Twitter itu bak pisau, bisa meringankan urusan masak-memasak, tapi bisa juga membunuh dirinya.


Demi Misi Tertentu

Popularitas dan kedigdayaan Twitter menjadikan jejaring sosial berlogo burung biru ini dipercaya sebagian besar pesohor dan publik figur untuk berinteraksi. Situs microblogging ”diciptakan” untuk berinteraksi dengan follower tak terbatas. Bebas nyaris tanpa editing. Mereka sengaja nge-tweet demi mendapatkan popularitas, uang, bahkan misi kemanusiaan. 

Aktor Charlie Sheen termasuk ”Twitterer” ngetop hingga namanya tercatat dalam Guiness World Record sebagai user pencetak satu juta follower dengan waktu tercepat: hanya 25 jam dan 17 menit.
Ia juga mengeluarkan berbagai jurus ”kicauan” untuk meraup dolar dari situs microblogging ini lewat penandatanganan kontrak dengan perusahaan yang menangani promosi produk melalui Twitter selebritis. Uang pun mengalir tiap kali Sheen nge-tweet produk atau merek tertentu.

Presiden Amerika Serikat, Barack Obama juga ”berkicau” merdu dengan 8,69 juta lebih follower-nya untuk kampanye pemilihan presiden di 2012. Pemilik akun ketiga dengan jumlah follower terbanyak di dunia setelah Lady Gaga dan Justin Bieber ini aktif meng-update Twitter-nya @BarackObama yang menjadi kanal utama publikasi semua aktivitas Obama setiap hari agar bisa terkoneksi dengan jutaan pendukung.
Nama-nama pesohor lain seperti Ashton Kutcher, suami Demi Moore, juga termasuk salah satu pelopor akun selebritis dan pernah mengalahkan CNN dalam kompetisi meraih satu juta follower. Itu diikuti Oprah Winfrey, Britney Spears, dan lain-lain.

Katy Perry dan Demi Moore juga dikenal paling cepat bereaksi membalas tanggapan fans dan sangat aktif berkomunikasi lewat Twitter. Moore misalnya, dia tak segan-segan memberikan ”pesan moral” pada publik dengan cara memamerkan foto topless dirinya untuk dinikmati follower-nya. 

Tahun lalu, selebritis papan atas dunia sengaja nge-tweet untuk misi kemanusiaan memperingati Hari AIDS sedunia, melalui kampanye bertajuk ”Digital Life Sacrifice”. Penyanyi Alicia Keys, Lady Gaga, Kim Kardashian, Justin Timberlake, Usher, dan sejumlah pesohor lainnya ramai-ramai ”mematisurikan” akun Twitter miliknya demi mengumpulkan uang satu juta dolar AS untuk membantu organisasi Keep a Child Alive.

Tidak hanya itu, para pesohor Bollywood memilih Twitter untuk update status dan memberikan ucapan di sejumlah perayaaan hari besar keagamaan.
Selebritis Indonesia juga menggunakan Twitter dengan jumlah follower ribuan untuk hal-hal yang lucu dan ”gila”. Sebut saja si Kambing Jantan Raditya Dika, Christian Sugiono, Fitri Tropika, dan Indra Herlambang. Atau Agnes Monica yang rajin berbagi dengan  penggemarnya, lewat kicauan motivasi yang sering di-tweet-kan.

Yang heboh, ketika pemilik Twitter @poconggg menggelar uji nyali bagi para follower-nya dengan tes keberanian membuka payung di mal Cilandak Town Square. Ia memberi iming-imngin kepada pemenangnya untuk menorehkan namanya dalam buku si empunya akun, ”Poconggg Juga Pocong”.
Kemisteriusan tweep dengan 700-an ribu follower yang aktif menceritakan aktivitas keseharian dan cerita horor Indonesia ini memang tersembunyi. Dan jangan sesekali usil dengan pocong yang satu ini, kalau tidak ingin mendapat jurus umpatan khas ”ketek badak” atau ”ingus koala”. Noni Arnee

18092011


http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2011/09/18/159580/Pisau-Twitter-di-Tangan-Artis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar